Thursday, December 19, 2019

Biznet Gio Implementasi Cloud Computing Indonesia

BizNet GIO 
Cloud Computing For Indonesia

PT Biznet GIO Nusantara (Biznet GIO) sebuah perusahaan joint venture antara Biznet Networks dan Internet Initiative Japan Inc (IIJ) resmi memperkenalkan GIO Cloud dan GIO Enterprise Cloud, layanan komputasi awan (Cloud Computing) Biznet GIO Cloud berjenis Infrastructure-as-a-Service (IaaS), yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia.
Di Indonesia, penggunaan cloud computing kian marak, namun penerapannya masih terkendala oleh ketersediaan layanan cloud yang cerdas serta kesiapan infrastruktur. Sebuah firma riset pasar, International Data Corporation (IDC) memperkirakan nilai total pasar cloud di Indonesia akan mencapai angka USD 230 juta di akhir 2015, dan akan terus meningkat hingga USD 378 juta di 2017. Menurut IDC, rata-rata pertumbuhan industri pasar cloud berada di kisaran 22-36% per tahun.
Daya saing Biznet GIO Cloud terletak pada kemampuannya menggabungkan keunggulan jaringan, pusat data, dan infrastruktur Biznet Networks serta kepiawaian Internet Initiative Japan Inc. (IIJ). IIJ adalah perusahaan terdepan di Jepang dalam layanan cloud, dan Jepang juga merupakan negara peringkat pertama di dunia dalam hal Cloud Computing Policy Environment, menurut BSA Global Cloud Computing Scorecard 2013. Dirancang dengan teknologi mutakhir dan mekanisme redundancy yang baik serta jaringan yang memadai, Biznet GIO Cloud mampu menjamin 99,9% waktu uptime. 
Biznet GIO Cloud adalah layanan public cloud berjenis IaaS yang elastis, menawarkan skema bayar per jam penggunaan. Menggunakan GIO Cloud, para pengguna mendapatkan keleluasaan untuk menyesuaikan kebutuhan kapasitas layanan komputasi dengan aset yang dimiliki pengguna. Sedangkan, Biznet GIO Enterprise Cloud adalah layanan yang dirancang khusus bagi korporasi, yang menawarkan tingkat keandalan, keamanan, dan pemenuhan compliance paling tinggi. GIO Enterprise Cloud memberikan penggunanya kemampuan manajemen penuh terhadap server-server yang ada. Layaknya pusat data virtual, Biznet GIO Enterprise Cloud dilengkapi dengan server-server hypervisor fisik dan server untuk tuntutan manajemen virtualisasi aplikasi-aplikasi milik pengguna.
KEUNGGULAN BizNet Gio 


  • Guidance
          Biznet Gio Memiliki Team IT yang Mampu memberikan Pengarahan pada orang awam yang ingin menggunakan Gio Cloud.
  • Solution
          Team IT gio Cloud juga bisa memberikan Solusi bila client bila memiliki permasalahan di bidang teknis maupun non teknis 
  • Advice
          Team Gio cloud juga bisa memberikan Saran bila diperlukan.
  • Fast Response
          Memiliki 24 jam Customer Care sehingga bila client memiliki permasalahan Gio Cloud Siap Membantu. 
  • Friendly
          Team Gio Cloud sangat Bersahabat. 
  • Information 
          Team Gio Cloud dapat memberikan Informasi tentang Update GIO maupun Update tentang Informasi di Luara

Dalam kesempatan yang sama President & COO IIJ, Eijiro Katsu menjelaskan bahwa proyek Biznet GIO Cloud ini adalah wujud nyata komitmen perusahaan dalam meningkatkan standar layanan cloud computing di negara-negara ASEAN.
Tarif layanan ini dihitung berdasarkan penggunaan per jam, tersedia mulai harga Rp132 ribu per bulan untuk satu mesin virtual.

Sumber :  https://mediaindonesia.com/read/detail/17948-layanan-cloud-computing-dengan-biaya-termurah



 

Saturday, December 14, 2019

IDE IT PENERAPAN CLOUD COMPUTING

IDE PENERAPAN CLOUD COMPUTING



 Setelah mengetahui pengetahuan tentang ilmu Cloud Computing, dalam dunia pendidikan bisa bermanfaat sebagai sarana penunjang pembelajaran, seperti di SMK PGRI 3 Malang, 
Di SMK PGRI 3 Malang, sudah menggunakan Sistem Ujian yang flexibel, entah itu Ujian Kelas Maupun Ujian Sekolah, yang dinamakan OCSCBT . dimana OCSCBT ini tidak hanya berfungsi sebagai aplikasi pembantu mempermudah guru dalam mengontrol siswa, juga bisa berfungsi sebagai bank soal untuk guru sehingga guru tidak perlu pusing dalam menyongsong tahun ajaran baru, bila guru memiliki banyak bank soal.
 Akan tetapi banyak kendala dalam pengoprasian OCSCBT ini dikarenakan membutuhkan resource yang sangat besar, dalam hal server maupun koneksi jaringannya. Terutama pada fitur LKSP (Lembar Kerja Siswa Prakerin) Online.

LKSP Online adalah fitur dari OCSCBT yang berfungsi sebagai ujian yang dikumpulkan sekali dalam sebulan yang berisi materi-materi pelajaran UN (Ujian Nasional) dimana Ujian ini bertujuan agar siswa tidak lupa dengan pelajaran sekolah saat berada di tempat Prakerin (Praktek Kerja Industri). Kendala pada Fitur ini adalah Keterbatasan Bandwith dan Server,

Dengan adanya Cloud Computing LKSP online bisa menjadi lebih stabil penggunaanya dikarenakan banyaknya pengguna dan dari berbagai kota di seluruh indonesia yang akan mengakses, sehingga tidak ada lagi ke khawatiran akan adanya mati listrik, saat pengerjaan yang dimana siswa menyempatkan waktunya di sela-sela waktu prakerinnya untuk memenuhi LKSP ini terisi semuanya. 


Saturday, December 7, 2019

Satellite dan Cloud

PEMANFAATAN SATELIT RUANG ANGKASA DAN TEKNOLOGI CLOUD


Komunikasi menggunakan teknologi Internet hampir menjadi kebutuhan primer setiap orang di Indonesia. Perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat menyebabkan perubahan pola sistem jaringan menjadi semakin efisien. Awal mula teknologi Internet (interconnection-networking) hanya untuk menghubungkan jaringan antar komputer  berbasis Internet Protocol (IP) sebagai protokol pertukaran paket data (packet switching communication protocol). Pada perkembangannya untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia dibuatlah rangkaian Internet yang terbesar yang kemudian dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking (antar jaringan). Artikel ini akan membahas penggunaan teknologi sistem jaringan Internet di Indonesia.

JARINGAN SATELIT

Satelit merupakan salah satu medium yang digunakan dalam transmisi komunikasi. Satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan dari satu titik ke titik lainnya di atas bumi. Pada umumnya digunakan jenis satelit  Geostasioner, yang mengorbit pada titik yang sama di atas permukaan bumi dan mengikuti perputaran bumi pada sumbunya.

Sistem transmisi data dengan jaringan satelit juga disebut dengan VSAT (Very Small Aperture Terminal). Sebenarnya VSAT merupakan stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit. Oleh karena itu piringan VSAT tersebut menghadap ke sebuah satelit Geostasioner.

Keunggulan VSAT yakni mecakup jangkauan terjauh, dapat mencapai setengah permukaan bumi karena menggunakan relay dari satelit. Adapun kekurangannya antara lain koneksinya rentan terhadap gangguan cuaca, memakan tempat (piringan/parabola), mempunyai tingkat hambatan (latency) yang lebih tinggi dibanding kabel dan akibat jarak antara satelit dan bumi yang relatif jauh mengakibatkan adanya delay propagansi yang signifikan.

INDONESIA Memiliki satellite yang berguna sebagai jaringan internet, satelit itu bernama satelit Satria
Satelit ini diluncurkan untuk kebutuhan kebutuhan mendasar yang memerlukan kecepatan internet yang tinggi

Diantaranya

  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Keamanan
  • Pemerintah Daerah
  • Kuangan
Dengan adanya satelit ini memiliki kecepatan yang tinggi dan lebih stabil membuat siste yang berbasis cloud jadi lebih terbantu.

Semisal dalam sektor keuangan biasanya terkendala pada kecepatan bandwith yang tidak mencukupi sehingga membuat kadang kala transaksi dibatalkan,, 

Dalam bidang pendidikan satelit juga bisa membuat kelancaran bertukar informasi yang selama ini terkendala biaya yang mahal.


Sumber : 
https://m.kumparan.com/kumparantech/5-manfaat-satelit-internet-satria-untuk-indonesia-1r0VL27wy8f

https://aptika.kominfo.go.id/2015/12/sistem-jaringan-internet-di-indonesia/




Saturday, November 30, 2019

PEMBELAJARAN DARING DAN CLOUD COMPUTING

Cloud computing menggunakan komputer server yang sangat pesat dan cepat yang saat ini sudah digunakan oleh banyak provider yang pastinya menyediakan media server, gunanya agar sebuah instansi dalam arti disini adalah bidang pendidikan seperti sekolah maupun kampus atau sekolah tinggi dapat meminimalisirkan dana dan tempat. Karena mungkin jika tidak adanya cloud computing, sebuah sekolah, kampus dan sekolah tinggi pasti membutuhkan banyak server dan tempat untuk meletakkan server tersebut.

Pada bidang pendidikan peran cloud computing ini sangatlah penting untuk majunya dunia pendidikan. Dengan berkembangnya teknologi saat ini mulai bermuculan terobosan – terobasan yang baru khususnya pada dunia pendidikan saat ini, seperti adanya E-book. Lembaga – lembaga pendidikan seperti sekolah mapun kampus sudah tidak lagi membutuhkan media buku dalam proses belajar mengajar. Para siswa/mahasiswa hanya tinggal mengunduh E-book tersebut melalui internet. Dari sini para siswa/mahasiswa sudah tidak lagi harus lagi mengeluarkan dana untuk membeli buku, mereka bisa langsung mengunduh materi yang tersedia di E-book melalui internet. Dengan ini cloud computing sudah dapat meminimalkan anggaran dana pengeluaran para pelajar yang memanfaatkan E-book.

Terlepas dari masalah E-book, jika kita melihat pada sisi kendala, di Indonesia khususnya dalam dunia pedidikan memiliki 3 Kendala besar yaitu :
  •  Kebutuhan
Jumlah daya tampung dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi adalah sangat jauh dari kebutuhan yang ada. Kemampuan ekonomi yang sangat lemah karena masih banyak keluarga yang hidup berkekurangan tidak sanggup untuk menyekolahan anak – anak mereka ke sekolah yang bermutu. Sehingga banyak dari mereka yang tidak merasakan kehadiran dari cloud computing ini.
  • Kekurangan tenaga kerja Pengajar yang berkualitas 
Dengan adanya cloud computing berbagai macam masalah dapat teratasi dari peran aktif para pelajar yang ingin mendapatkan ilmu pengetahuan tanpa harus hadir di dalam kelas. Karena dengan cloud computing dimana pun dan kapanpun para pelajar dapat mengaksesnya melalui internet. Tetapi, dengan sistem yang seperti itu jumlah pelajar di dalam kelas tidak terbatasi sehingga jika sewaktu – waktu para pelajar menghadiri kelas, yang bisa diatasi dengan adanya cloud computing justru tidak dapat dihadapi oleh para pengajar nantinya. 
Dengan demikian untuk masalah tersebut akan menjadi teratasi karena biaya penyelenggara pendidikan akan lebih murah dan masyarakat Indonesia yang tidak mampu menyekolahkan anak – anaknya seperti pada masalah (1) diatas dapat teratasi. Ditambah lagi dengan pemakaian E-book sebagai sumber pustaka sehingga bisa diberikan secara gratis kepada para pelajar. 
PENERAPAN CLOUD COMPUTING PADA GOOGLE EDUCATION 

Penerapan cloud computing dalam bidang pendidikan pastinya berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar dengan cara pengaksesan file di server menggunakan internet. Kegiatan belajar mengajar dimana adanya kegiatan memberikan dan mendapatkan informasi dari pengajar dan pelajar.
Kegiatan ini pastinya membutuhkan tatap muka langsung. Namun dengan adanya cloud computing, kini antara pengajar maupun pelajar dapat melakukan belajar mengajar dimana saja. Kini antara pengajar dan pelajar tidak membutuhkan lagi yang namanya tatap muka. Google adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan keadaan saat ini. Google menciptakan teknologi baru yang bernama GAFE atau “Google Apps For Education”. Salah satu produknya adalah Video For Education.
Google video memungkinkan kita untuk hosting dan sharing video di internal lembaga pedidikan. Sehingga para tenaga pengajar hanya perlu merekam kegiatan mengajar dirumah tanpa harus melakukan tatap muka. Dan para pelajar pun dapat mengaksesnya dimana saja dan kapan saja. Tidak hanya dengan menggunakan PC , google video ini pun dapat diakses di device/ perangkat apa saja, selama perangkat tersebut terhubung melalui internet. 


Seperti yang sudah dijelaskan diatas, GAFE ini dapat juga terhubung dengan teman satu kelas, satu sekolah, satu distrik dan juga dengan para pengajar. Di GAFE ini kita juga dapat mengerjakan berbagai tugas dengan cara berkolompok di tempat yang berbeda. Security pada server pun aman disaat data melakukan banyak perubahan. Dari sisi pengajar pun mereka dapat share/ mengirim tugas ke para siswa nya tanpa harus tatap muka


E-LEARNING

Perkembangan perusahaan IT di Indonesia dari di dunia sudah jauh mengalami lompatan teknologi mulai dari pemanfaatan internet secara lokal, dan pendidikn sehari – hari. Di dalam dunia pendidikan ada sebuah trend yang sudah berjalan saat ini yaitu model pembelajaran jarak jauh atau sering kali disebut dengan E-Learning.
Sekarang banyak sekolah dan institusi pendidikan yang memanfaatkan E-Learning untuk pendidikan salah satunya adalah Universitas Gunadarma. Universitas Gundarma menyediakan E-Learning supaya mahasiswa dapat Pembelajaran jarak jauh, Pembelajaran dengan Perngakat Komputer, Pembelajaran Formal dan Informal, Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing. Dimana E-Learning ini pastinya memudahkan para Mahasiswa untuk mengakses banyak materi untuk banyak matakuliah.
Berikut adalah tampilan E-Learning Universitas Gunadarma

 
sumber: https://adilalaras.wordpress.com/2017/04/01/implementasi-cloud-computing-dalam-bidang-pendidikan/
 

Thursday, November 21, 2019

2 Perusahaan Pengguna Cloud Computing

PERUSAHAAN YANG SUKSES MENERAPKAN CLOUD COMPUTING

Setelah Mengetahui Kegunaan Cloud Computing pada industri saat ini, kita pun harus tau perusahaan apa saja sih yang sukses menerapkan sistem ini.

Berikut 2 Perusahaan yang menerapkan Cloud Computing dan meraup sukses besar


  1. AWS (AMAZON WEB SERVICES) 

 
 Amazon Web Services adalah sekumpulan layanan-layanan berbasis Cloud Computing yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002. Meskipun salah satu perusahaan raksasa internet ini sering kita kenal untuk membeli buku dan lagu, namun sekarang Amazon telah menambah layanannya dalam hal infrastrutktur cloud computing. Amazon Web Services ini menyediakan layanan-layanan nya yang saling terintegrasi dan mudah kustomisasi. Pada tahun 2006, amazon mengenalkan Amazon’s Elastic Compute cloud (EC2) sebagai commercial web service yang menyediakan akses cloud kepada perusahaan dan individu untuk menyewa komputer storage yang bisa digunakan sebagai platform pengembangan aplikasi secara online, inilah awal dari IaaS, yaitu perusahaan yang menyediakan infrastruktur sebagai sebuah layanan.
 Manfaat Amazon Web Services :

  1. Amazon Web Services menyediakan layanan infrastruktur kunci bisnis dunia yang bermanfaat untuk membangun bisnis perusahaan dan sebagai akses penawaran produk dari suatu perusahaan ke perusahaan lain.
  2. Amazon Web Services juga menyediakan layanan cloud computing sehingga pengguna dapat menyimpan data secara permanen di dalam server di internet.
Kelebihan Amazon Web Services :

  1. Aman. Amazon Web Services menyediakan kontrol akses untuk memastikan topik dan pesan dijamin terhadap akses yang tidak sah.
  2. Fleksibel. Amazon Web Services dapat diakses di mana saja dan kapan saja.
  3. Efisiensi waktu dalam bisnis. Perusahaan-perusahan akan lebih dimudahkan dalam melakukan jual beli dengan menggunakan Amazon Web Services.
Kekurangan Amazon Web Services :

  1. Harga produk yang ditawarkan perusahaan tidak dapat ditawar-tawar. 
  2. Barang yang ditawarkan tidak sebanding dengan yang asli.
Adapun Layanan layanan AWS dibagi menjadi 5 bagian diantaranya:

  • Layanan Komputasi
Layanan ini di khususkan untuk memberi infrastruktur untuk pengguna yang ingin menggunakan Amazon untuk melakukan komputasi seperti server atau clustered server. Di mana server-server tersebut disebut instance.
  • Layanan Penyimpanan
Layanan yang memberi infrastruktur untuk pengguna yang ingin menggunakan Amazon untuk melakukan penyimpanan. Layanan ini dapat digunakan oleh user sebagai mediabackup maupun Content Delivery Network (CDN).
  • Layanan Basis Data
Layanan ini di khususkan untuk basis data, di mana basis data kita tersebut disimpan di cloud, dan dapat di akses dari mana saja secara aman, cepat dan terpecaya.
  • Layanan Jaringan
Layanan ini di khususkan untuk mengatur jaringan antara layanan-layanan yang di dalam cloud maupun di luar cloud.
  • Layanan Aplikasi


Layanan aplikasi ini desediakan oleh Amazon untuk melengkapi layanan-layanan yang lainnya. Layanan-layanan ini seperti aplikasi pencarian, aplikasi notifikasi, aplikasi email server, aplikasi workflow


 2. LAZADA GROUP 

Contoh perusahaan yang menggunakan Cloud Computing salah satunya yaitu Lazada. Lazada diluncurkan pada bulan Maret 2012 dan berkembang pesat hingga saat ini. Lazada Indonesia merupakan salah satu bagian dari jaringan retail online Lazada Group yang beroperasi di enam negara di Asia Tenggara, yang terdiri dari Lazada Indonesia, Lazada Malaysia, Lazada Thailand, Lazada Vietnam, lazada Singapore dan Lazada Filipina dengan total pengguna 550 juta pengguna dari total keseluruhan enam negara tersebut.
Lazada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan jual beli online dan ritel e-commerce, hasil pengembangan dari perusahaan inkubator teknologi internet asal Jerman yaitu Rocket Internet. Roket internet juga telah sukses menciptakan berbagai perusahan-perusahaan yang inovatif dan kreatif di berbagai belahan dunia, yang berkantor pusat di Berlin, Jerman. Proyek yang dimiliki Rocket Internet lainya di Indonesia antara lain zalora, foodpanda, traveloka. Pada tahap awal pengembangannya Rocket Internet banyak membantu mulai dari merekrut tenaga ahli, meyuntikan dana, dan mengimplementasikan platfrom teknologinya. Namun setelah lazada mampu berkembang secara mandiri, Rocket Internet tidak lagi banyak terlibat dalam kegiatan operasionalnya. Pada saat ini Rocket Internet lebih berperan dari segi investasi dan pendanaannya. Selain Rocket Internet, lazada juga mendapatkan suntikan dana dari beberapa investor besar seperti; JP Morgan, Tesco, Temasek Holdings, Summit Partners, Investment AB Kinnevik, Access Industries, dan Verlinvest dengan total pendanaan sekitar $ 520 miliyar.
Lazada sebagai perusahaan yang bergerak dibidang ritel e-commerce di Indonesia berharap dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam membeli berbagai jenis produk dari berbagai kategori, mulai dari produk eloktonik, dekorasi rumah, produk kesehatan hingga produk kecantikan, dengan cukup mengakses situs maupun aplikasi dari Lazada. Ditunjang dengan fasilitas multiple payment termasuk cash-on-delivery, memberikan kemudahan bagi konsumen khususnya di Indonesia untuk mendapat barang-barang terbaru yang diinginkannya. Selain memberikan kemudahan transaksi lazada juga memberikan berbagai promo serta diskon dengan potongan harga murah dan penawaran-penawaran yang pastinya menarik untuk para pembeli. Untuk informasi mengenai segala produk dapat diakses di website Lazada indonesia yaitu lazada.co.id. Lazada merupakan perintis e-commerce di beberapa negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan beberapa pengalaman belanja online cepat, aman dan nyaman. Bagi Lazada prioritas tertinggi adalah untuk menciptakan pengalaman belanja online terbaik untuk setiap pelanggan di Indonesia.
CEO Lazada Indonesia pada saat ini adalah Magnus Ekbom. Ia pindah dari Swedia ke Asia pada tahun 2011 dan dalam lima tahun terakhir terfokus pada pasar Asia Tenggara di mana dia sekarang bertempat tinggal di Indonesia. Ia mengungkapkan saat ini Lazada Indonesia kurang lebih memiliki sekitar lima ratus karyawan. 

  • Penerapan Cloud Computing pada perusahaan Lazada
Dari pembahasan sebelumnya, cloud computing merupakan teknologi komputer berbasis sistem Cloud merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.
Pada perusahaan Lazada, internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan akses internet.
Website Lazada sudah termasuk ke dalam komputasi modern karena diproses oleh komputer. Terdapat layanan pemesanan online. User dapat memesan barang secara online melalui website tersebut dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja, ini termasuk kedalam jenis komputer modern cloud computing. Jika user ingin membeli barang dan memilih barang yang diinginkan, maka akan muncul halaman berisi tentang barang tersebut berikut dengan harganya dan memproses pembayaran, ini menunjukan jenis grid computing pada prinsip kerja. Kelebihan website ini dapat diakses melalui komputer rumah ataupun smartphone dengan akses kapan saja dan dimana saja pada jaringan internet. User interface juga cukup baik karena user awam yang belum pernah belanja online bisa melakukannya, pembayaran aman bisa Cash On Delivery atau COD melalui kurir Lazada sendiri atau bisa bayar langsung ke rekening lazada jadi tidak ada penipuan pembayaran. Kekurangan website ini masih banyak perlu maintenance, karena website suka mengalami error saat terjadi transaksi, produk-produk juga tidak terlalu lengkap, dan tidak semua produk dilayani COD.

sumber: 

https://dwiayuwinda.wordpress.com/2018/05/03/perusahaan-yang-menggunakan-cloud-computing-lazada/

https://okkypratamaaero17.wordpress.com/2017/03/29/contoh-perusahaan-yang-menggunakan-cloud-computing/


Saturday, November 16, 2019

E-Learning dan Cloud Computing

Pengertian, Karaktiristik dan Manfaat E-Learning


Pengertian E-Learning

E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:

  1. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27). 
  2. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).
  3. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).

Karakteristik E-learning


Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan informasi.

Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
  1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
  2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
  3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
  4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Manfaat E-learning

Manfaat E-learning adalah:

  1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
  2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
  3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Kelebihan E-learning


Kelebihan E-learning  ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005 : 253 ). Menurut L. Tjokro (2009:187), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :

  1. Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video. 
  2. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
  3. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
  4. Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.

Kekurangan E-learning


Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :
  1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
  2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
  3. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 
  4. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan technology).
  5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
  6. Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
  7. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
  8. Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik. 
  9. Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai.
  10. Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.
  11. Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan.
  12. Peserta didik dapat merasa terisolasi.

Penerapan Cloud Computing pada E-Learning

Cloud computing dapat diartikan sebagai teknologi komputer yang menggunakan internet sebagai medianya. Cloud computing memanfaatkan kemampuan pemrosesan dari banyak komputer antar jaringan yang kemampuannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Intinya kebutuhan yang harus ada untuk menggunakan cloud computing adalah sebuah komputer dan koneksi internet.

Tidak semua aplikasi berbasis web dapat dimasukkan ke dalam kategori cloud computing. Ada lima kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem untuk bisa di masukkan dalam keluarga cloud computing, NIST (National Institute of Standards and Technology) mengidentifikasi lima karakteristik yaitu (Syaikhu, 2010) :

1. Swalayan (On-demand self-service)
Pengguna dapat menetapkan sendiri kualitas dan kuantitas layanan yang dibutuhkan tanpa perlu bertatap muka langsung dengan pihak penyedia layanan. Semua dilakukan sesuai kehendak pengguna melalui jaringan internet.

2. Akses Pita Lebar (Broad network access)
Kemampuan yang tersedia melalui jaringan dan dapat diakses melalui melalui berbagai perangkat seperti telepon selular, laptop dan PDA (Personal Digital Assistant).

3. Sumber daya Terkelompok (Resource pooling)
Penyatuan sumberdaya komputasi yang dimiliki penyedia untuk melayani beberapa konsumen menggunakan model multi-penyewa, Mekanisme multi- penyewa ini memungkinkan sejumlah sumberdaya komputasi digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, di mana sumberdaya tersebut dapat dialokasikan secara dinamis untuk kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan.

4. Elastis (Rapid elasticity)
Kemampuan dapat dengan cepat dan elastis ditetapkan. Kemampuan untuk menambah atau mengurangi sumber daya yang digunakan dapat dilakukan secara cepat dan efisien. Dengan demikian, kemampuan cloud computing seolah-olah kapasitas yang tersedia tidak terbatas besarnya dan dapat “dibeli” kapan saja dengan jumlah berapa saja.

5. Layanan Terukur (Measured Service)
Sistem cloud computing secara otomatis mengawasi dan mengoptimalkan penggunaan sumber-daya dengan memanfaatkan kemampuan pengukuran (metering). Penggunaan sumber daya dapat diawasi, dikontrol, dan dilaporkan sehingga memberikan ketransparanan kepada penyedia layanan maupun pengguna layanan.


Sumber: 

Friday, November 8, 2019

Cloud Office

CLOUD OFFICE


Teknologi terus berkembang, beragam fasilitas telah mengubah budaya kerja dalam perusahaan. Termasuk dalam berbagi, berkolaborasi, dan bekerja sama dalam sebuah organisasi. Hadirnya teknologi Cloud Computing termasuk salah satu yang mempengaruhi cara kerja dalam sebuah perusahaan.

Cloud Computing adalah komputasi berbasis Internet, ketika banyak server digunakan bersama untuk menyediakan sumber daya, perangkat lunak dan data pada komputer atau perangkat lain pada saat dibutuhkan, sama seperti jaringan listrik.


Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, kita tentu tidak harus menyediakan pembangkit tenaga listrik sendiri. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan, misalnya PLN, menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan tersebut. Pembayaran kita lakukan bulanan sesuai pemakaian.

Kalau listrik bisa seperti itu, mengapa layanan komputasi tidak bisa? Misalnya, apabila perusahaan Anda membutuhkan aplikasi HRM (Human Resource Management), Anda tidak harus membeli aplikasi HRM, membeli hardware server, dan kemudian harus memiliki tim teknologi informasi khusus untuk menjaga server dan aplikasi tersebut.

Di sinilah Cloud Computing berperan. Banyak penyedia jasa Cloud Computing telah menyediakan aplikasi HRM yang dapat langsung Anda gunakan. Mereka tinggal menghubungi penyedia layanan, menyambungkan perusahaan Anda dengan layanan tersebut lewat jaringan Internet, dan tinggal menggunakannya. Pembayaran? Cukup dibayar per bulan, atau per tahun tergantung kontrak sesuai pemakaian. Tidak ada lagi investasi di awal yang harus dilakukan.


Public Cloud, Private Cloud dan Hybrid Cloud

Public Cloud



Adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Kita sebagai user tinggal mendaftar ataupun bisa langsung memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanan-nya.
Contoh Public Cloud yang gratis: Windows Live MailGoogleMailFacebookTwitter dan sebagainya.
Contoh Public Cloud yang berbayar: SalesForceOffice 365Adobe Creative CloudWindows AzureAmazon EC2, dan sebagainya.
Keuntungan: Kita tidak perlu investasi dan merawat infrastruktur, platform ataupun aplikasi. Tinggal pakai secara gratis (untuk layanan yang gratis) atau bayar sejauh pemakaian kita (pay as you go).
Kerugian:
Sangat tergantung dengan kualitas layanan internet yang kita pakai, jika koneksi internet mati, kita tidak bisa memakai layanan-nya. Untuk itu kita perlu pikirkan secara matang infrastruktur internet-nya.

Tidak semua penyedia layanan, menjamin keamanan data kita. Untuk itu kita perlu hati-hati untuk memilih provider Public Cloud ini. Pelajari dengan seksama profil dan Service Level Agreement dari penyedia layanan.

Private Cloud


Adalah layanan Cloud Computing, yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasa-nya departemen IT akan berperan sebagai Service Provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi user (pemakai).
Sebagai Service Provider tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform maupun aplikasi yang ada.
Contoh layanannya:
SaaS: Web Application internal, Sharepoint, Mail Server internal, Database Server untuk keperluan internal.
PaaS: Sistem Operasi + Web Server + Framework + Database yang disediakan untuk internal
IaaS: Virtual Machine yang bisa di-request sesuai dengan kebutuhan internal

Keuntungan:
Keamanan data terjamin, karena dikelola sendiri.
Menghemat bandwith internet ketika layanan itu hanya diakses dari jaringan internal.
Proses bisnis tidak tergantung dengan koneksi internet, tapi tetap saja tergantung dengan koneksi internet lokal (intranet).

Kerugian:
Investasi besar, karena kita sendiri yang harus menyiapkan infrastruktur-nya.
Butuh tenaga kerja untuk merawat dan menjamin layanan berjalan dengan baik.


Hybrid Cloud



Adalah gabungan dari layanan Public Cloud dan Private Cloud yang di-implementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang bisa dipindahkan ke Public Cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di Private Cloud.
Contohnya:
Perusahaan A, menyewa layanan dari Windows Azure (Public Cloud) sebagai “rumah” yang dipakai untuk aplikasi yang mereka buat, tapi karena aturan undang-udang yang berlaku, data nasabah dari perusahaan A tidak boleh ditaruh di pihak ketiga, karena perusahaan A taat pada aturan yang ada, maka data dari nasabah tetap disimpan di database mereka sendiri (Private Cloud), dan aplikasi akan melakukan koneksi ke database internal tersebut.

Perusahaan B, menyewa layanan dari Office 365 (Public Cloud), karena perusahaan B tersebut sudah punya Active Directory yang berjalan diatas Windows Server mereka (Private Cloud) maka kita bisa konfigurasikan Active Directory tersebut sebagai identity untuk login di Office 365.
Keuntungan:
Keamanan data terjamin, karena data bisa dikelola sendiri (hal ini TIDAK berarti bahwa menyimpan data di public cloud tidak aman ya).

Lebih leluasa untuk memilih mana proses bisnis yang harus tetap berjalan di private cloud dan mana proses bisnis yang bisa dipindahkan ke public cloud dengan tetap menjamin integrasi dari kedua-nya.
Kerugian:
Untuk aplikasi yang membutuhkan integrasi antara public cloud dan private cloud, maka infrastruktur internet harus dipikirkan secara matang.


Saturday, November 2, 2019

UJIAN TENGAH SEMESTER (REVIEW JURNAL)



(JURNAL NASIONAL)
Judul
Analisis Sistem Penyimpanan Data Menggunakan Sistem Cloud Computing Studi Kasus SMK N 2 Karanganyar
Jurnal
Indonesian Journal on Networking and Security
Volume & Halaman
Volume 1 Nomor 1
Tahun
November 2012
Penulis
Tina Fajrin
Reviewer
ANTIKO EFENDI (161552019150200)
Tanggal
2 November 2019

Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membandingkan penggunaan sistem cloud computing dengan menggunakan server local, serta menggeser beban penggunaan perangkat hardware dan software sehingga pada sisi pengguna tidak memerlukan banyak perangkat. 
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Sarana penyimpanan data di SMK 2 Karang Anyar
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengubah sistem penyimpanan lokal menjadi sistem cloud computing.
Cara & Alat Mengukur Variabel Dependen ( yg dipengaruhi)
Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu:
  •       Infrastruktur Server
  •       Pemakaian Listrik
  •       Software Server
  •       Profesional IT   

Hasil Penelitian
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan beberapa dukungan untuk gagasan bahwa Implementasi Cloud Computing pada SMK Negeri 2 Karang Anyar memberikan efek sebagai berikut

  • Melalui cloud computing SMK N 2 Karanganyar dapat mengurangi biaya infrastrukur kebutuhan computer
  • SMK N 2 Karanganyar pengurangan biaya listrik
  • SMK N 2 Karanganyar tidak perlu membeli software dasar untuk aplikasi
  • SMK N 2 Karanganyar mengurangi tenaga IT profesional sehingga menghemat biaya perawatan.






Referensi : http://dx.doi.org/10.1123/ijns.v1i1.67


(JURNAL INTERNASIONAL)

Judul
MOBILE CLOUD COMPUTING AS FUTURE FOR MOBILE APPLICATIONS - IMPLEMENTATION METHODS AND CHALLENGING ISSUES
Jurnal
IEEE CCIS2011
Volume & Halaman
Hal 467-471
Tahun
2011
Penulis
Shahryar Shafique Qureshi , Toufeeq Ahmad, Khalid Rafique, Shuja-ul-islam
Reviewer
ANTIKO EFENDI (161552019150200)
Tanggal
2 November 2019

Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah Memperkenalkan Mobile Cloud Computing dan metode implementasinya.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Sarana penyimpanan data dan pemrosesan data pada perangkat seluler bisa menggunakan perangkat seluler itu sendiri.
Metode Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mobile Cloud Computing, ada 2 metode yang digunakan yaitu digunakan untuk umum dan juga khusus,
  • General purpose mobile cloud computing (GPMCC)
Dibangun yang menggunakan infrastruktur cloud untuk membantu meningkatkan kinerja perangkat seluler. Dengan cara ini, sumber daya komputer dari komputer jarak jauh dimanfaatkan dan tidak perlu mengembangkan aplikasi spesifik untuk tujuan itu. Contohnya adalah Augmented execution for smart phones using clone clouds

  • Application specific mobile cloud computing (ASMCC)
Dalam ASMCC, aplikasi spesifik dikembangkan untuk perangkat seluler yang menggunakan komputasi awan. ASMCC memiliki kemampuan untuk membuat perangkat seluler menjadi perangkat komputasi yang lebih kuat dan menyediakan banyak aplikasi. Berikut adalah beberapa metode untuk beberapa aplikasi spesifik dalam komputasi awan mobile. Mobile service clouds, Elastic application weblets, dan Restful web services


Cara & Alat Mengukur Variabel Dependen ( yg dipengaruhi)
Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu:
  • Resource poverty of mobile devices
  • Network bandwidth and latency
  • Network availability and intermittency
  • Security concerns


Hasil Penelitian
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini  Komputasi cloud mobile adalah model dan arsitektur baru yang masih memiliki peluang untuk ekspansi penelitian di masa depan dalam bidang-bidang berikut:

  • Masalah keamanan masih mengkhawatirkan dan harus ada solusi yang tepat untuk itu.
  • Arsitektur cloud mobile untuk jaringan nirkabel yang heterogen harus diselidiki.
  • Diperlukan penelitian untuk membuat platform akses tunggal untuk komputasi awan bergerak di atas berbagai platform sistem operasi (mis. Andriod, Symbian, Apple iOS, Chrome, MeeGo, Windows Phone 7)





Referensi : 10.1109/CCIS.2011.6045111